Saksi-Saksi Yehuwa – Krisis COVID-19 dan Vaksinasi – Investigasi ICC atas Kepemimpinan Badan Pimpinan dan Menara Pengawal

Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa, Menara Pengawal, serta banyak penatua bertanggung jawab atas penderitaan yang mengerikan selama krisis tahun 2020.
Untuk menjaga harta benda dan reputasi mereka, mereka tunduk pada sistem dunia yang satanik.
Semua tanda menunjukkan bahwa mereka akan melakukannya lagi.
Tidak seorang pun berhak menguasai hati nurani kita, dan tidak ada yang berwenang untuk merampas kehendak bebas kita.
Anggota Badan Pimpinan harus memahami hal ini dan dihadapkan pada komite disiplin agama seperti saudara atau saudari yang bersalah atas pembunuhan.

Luar biasa! Krisis internal di antara Saksi-Saksi Yehuwa. Petisi global terhadap Badan Pimpinan.

Selama krisis kesehatan global akibat COVID-19, Watch Tower Society dan Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa memberikan tekanan institusional yang kuat kepada para anggota untuk menerima vaksinasi, yang sering kali dipresentasikan sebagai tindakan iman dan ketaatan rohani. Kampanye ini disertai dengan teknik manipulasi mental, termasuk pidato yang menimbulkan rasa bersalah, video resmi, dan arahan internal yang menyerukan kepatuhan mutlak terhadap pedoman medis dari sistem dunia.

Banyak saudara dan saudari mengalami efek samping serius setelah menerima vaksin eksperimental, sebagaimana dibuktikan oleh puluhan kesaksian yang dipublikasikan di berbagai platform independen. Mereka yang menyatakan keraguan atau menolak vaksinasi sering kali menjadi korban diskriminasi, pengucilan sosial, dan perlakuan buruk—bahkan kadang-kadang dicap sebagai pemberontak atau ancaman bagi sidang jemaat.

Periode ini mengungkap tuntutan akan ketaatan buta yang diberlakukan oleh Badan Pimpinan, yang mengambil alih kendali atas hati nurani individu, mengabaikan kehendak bebas dan martabat manusia. Fakta-fakta ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang tanggung jawab moral dan rohani para pemimpin agama terhadap penderitaan yang ditimbulkan oleh keputusan medis yang dipaksakan.